Alur Cerita Kehidupan Yang Singkat

Ceritanya begitu singkat tak terasa hanya berjalan enam bulan namun banyak cerita, kisah lika liku kehidupan yang penuh dengan warna, dia menghiasi hidupku. Aku belajar tentang suka dan duka merasakan pria yang sesungguhnya, dilayani dengan sepenuh hati selayaknya raja. Aku baru sadar bahwa dia adalah wanita yang sempurna dapat memahami arti dari kehidupan yang sesungguhnya, namun kondisi mengubah segalanya sehingga kita terpisahkan karna keadaan.
Ya.. keadaan yang memisahkan kita, kondisi ekonomi sangat mempengaruhi psikis rumah tangga, canda tawa terkadang di artikan berbeda, sensitive dalam menyikapi canda gurau menjadi salah arti. Semua telah terjadi hingga kita terpisah sampai hari ini.
Memang cinta bermula dari simpatik namun jika ada benih dari hubungan cinta itu yang akan merubah semua, simpatik bermetamorfosis menjadi empati, anak adalah jembatan cinta. Tulisan ini aku persembahkan untuk dia sebagai ungkapan hati yang selama ini terpendam, "aku diam bukan karna tak peduli, namun aku diam karna sedang menata bangunan yang runtuh, prosesnya lama butuh kekuatan pertahanan yang menguras energi, di benturkan, di puluki, di jemur dengan terik matahari yang panas, kamu pun tahu aku dalam proses itu, namun aku sadari bahwa tidak semua orang akan mengeri proses itu".
"Aku mulai menata semua dengan keringat dan darah, satu demi satu mulai tersusun rapi namun suasana telah berubah, aku harus sadar diri kondisi lebih mendewasakan ku, dan aku harus ikhlas melepas semua harapan yang selama ini aku impikan, hanya satu yang dapat ku lakukan mendoakan mu dan anak kita sehat, saat aku penat untuk mengobati rasa rindu hanya fotomu yang dapat membuatku tersenyum".
Hey..kamu jaga kesehatan ya.. biarkan rasa sayangku padamu ku pendam di hati, biarkan aku bercumbu dengan imajinasi untuk mengobati rasa kangenku. Aku takut jika aku berjumpa denganmu aku tidak bisa menahan rasa ingin memelukmu, memegang tangan mu dan mencium kening mu. Aku takut kau membenciku jika aku lakukan itu walaupun hakekatnya kau masih terikat dengan ku.
Harapan ku suatu saat jika aku sudah dapat menggapai cita citaku aku akan menjemputmu namun bukan karna kenginan tapi takdir yang mempertemukan, tunggu aku walau kita terpisah jarak, namun kau dekat di hati. Menata semua harapan yang terputus namun belum pupus.